9-4-2015 Kamis, jam 20:10 " surat ku, untuk Tuhan "

                               Setelah mendengar gosak- gasik sana- sini dari on air luar, pikiranku tergoyahkan.
Dan aku menulis surat untuk Tuhan tentang masalah yang aku hadapi. Tadinya surat ini akan ku kirimkan langsung kesana, tetapi aku berpikir dengan keberanian untuk menulisnya di Blog Pribadiku.

"surat untuk Tuhan"

     Tuhan, hari ini entah apa yang sebenarnya aku rasakan. Aku senang, kecewa, dan juga sedih. Tuhan, aku mohon kepadaMu sajalah aku meminta. Engkau tau dari dulu aku mencintainya dan sayangi dia. Hanya Eka yang menjadi Cansu pilihanku. Aku sabar menunggu, sabar dicaci-maki orang lain karena besar rasa cintaku padanya. Aku sabar dikatakan gila oleh orang- orang karena setiap puliang kuliah/ pun berpergian, yang aku cari dijalan hanya dia. 
Tuhan,..
Aku tidak pernah separah ini mencintai orang yang benar- benar aku cinta. Tuhan, Engkau selalu menunjukkan arti mimpi- mimpiku yang selalu terwujud menjadi sebuah kenyataan. Aku sangat berterimakasih, Engkau sungguh tuanku yang baik, Engkau ayah dari ayahku ya Tuhan. Engkau tau perjuangan masa kecilku hingga dewasa. Tuhan, selama ini aku tunjukkan sikapku dan keberanian hidupku. Aku memilih dia untuk menjadi ayah dari anak- anak ku sesudah aku lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan. 
       Tuhan, benarkah mimpiku akan terwujud semua menjadi indah? Dengan keluguan dan ceria, dibalik tangis ini....?? Benarkah Tuhan?
Tapi  mengapa Tuhan,.. dia tidak berani berbicara mengungkapkan jika dia cinta dan sayang juga padaku. Apakah aku seperti anak TK, atau anak bawang kencur? Walaupun hanya Engkau dan aku saja yang tau, aku berperilaku begitu dibalik kesedihan yang aku tutupi selama ini. Tuhan aku hanya ingin dengar dia mengatakan cinta sekeras- kerasnya pada ku bukan dengan bolak- balik yang membuat aku bingung. 
      Aku hargai dan hormati semua perjuangan dia menyatakan cinta padaku. Tapi yang aku butuhkan selama ini, sikap kedewasaan dirinya untuk katakan dan tunjukkan dengan serius dihadapanku dengan cara gilanya. Karena selama ini aku jujur iri hati melihat orang lain dengan pasangannya sungguh mesra, dan prianya seorang pemalu yang gentle man. Aku iri!! Iri!!! Orang lain tersenyumdihadapanku, aku hanya bisa tersenyum dengan masalah, dan penantianku menunggu gentle man Eka untuk berbicara cinta padaku bukan dengan sikap yang buat bingung. Sekian, Tuhan surat untukmu,.. Aku mohon kepadaMu, kabulkanlah permintaanku selama ini. Terimakasih Tuhan.. Amin.


                                                                               Salam,


                                                                              ( Maharani E.H.)




Aku minta dukung kisah cinta ku dengan Eka, ya semua.. Terimakasih :'(



Postingan populer dari blog ini

Hidup seperti pohon besar dan berakar kuat!!

MANFAAT SUSU SAPI MURNI_ Asal Usul Demi Usul