RUSA BERTANDUK MERAH (Cerita Misteri 1)

Disuatu malam ini kisah disebuah desa yang tak berpenghuni. Tidak ada satupun orang disana yang tinggal menempati rumah-rumah tersebut. Dahulu kala Desa Gumeneng adalah desa yang paling sejahtera warganya, bermata pencarian melaut untuk para prianya. Anak-anaknya dan  para ibu tersenyum bahagia dengan kelurga mereka masing-masing. Tetapi, ketika senja tiba ada seekor makhluk seperti rusa bertanduk merah dengan mata yang menyala merah seutuhnya. Apa yang terjadi??? Makhluk bertanduk merah itu memakan para anak kecil dan ibu-ibu yang sedang hamil. Huarggg.... Dia santap hingga hanya tersisa tulang-tulang rusuknya. Sungguh setiap bulan purnama tiba, makhluk itu selalu mengambil nyawa anak-anak kecil dan ibu hamil. Darah berceceran di kasur rumah penduduk. Lama sudah, beralih makhluk itu menyantap para pria di desa itu. Hingga tidak ada satu pun yang tersisa di Gumeneng. Nama desa ini pun terdengar ke seluruh Negeri. Tak ada orang mancanegara yang berani berkunjung di pulau tengah laut pesisir Laut Cimoly ini. Esokan harinya, sekelompok Mahasiswa terjebak dalam situasi yang sulit. Mereka dengan kapal mereka harus menghentikan kapal mereka ke pinggiran pulau Gumeneng ditengah kondisi badai yang extreme. "Ayo kita menepi di pulau itu!" Kata seorang ketua tim regu Kesleo dari Negeri Melayu yang bernama Upin. Ayo kita bergegas ke turun ke pulau itu! Mereka tak tau bahwa pulau itu tempat pengantar nyawa. Tak seorang pun nak berani berhenti menginjakan kakinya disitu.
            Kelompok itu terdiri dari 5 orang, Upin sang ketua regu, Joss anggota, Dora, Ipin, dan Ranger para anggotanya. Cepattt...Cepat... Lari menuju gubuk yang ada disana!" Kata Upin mengarahkan mereka semua. Baik... Ayo cepat!! Ceeepattt... Seru Ipin terhadap Dora. Iya!!! Teriak Dora ketakutan karena badai yang begitu hebatnya meniup pasir pesisir hingga membuat mata-mata mereka kelilipan. Akhirnya sesudah mereka masuk ke dalam gubuk tua tak berpenghuni tersebut, mereka tak sadar gubuk itu yang terkenal ke media cetak karena keangkerannya.
              Hostt..hosss..hostt.. mereka semua terenggah-enggah kelelahan. Sepertinya kita aman didalam gubuk ini. Kata Dora terhadap Joss dan Ipin. Iya.. benar.. aman kita disini. Jelas Joss meyakinkan Ipin yang ketakutan hingga bajunya basah kuyup. Ehm..i..iya .. Aku ikut suara terbanyak, jawab Ipin kepada Dora, Joss, dan Upin. Baiklah.. kita nyalakan lampu emergency kita terlebih dahulu. Ini ada kamar kosong satu disini. Tunjuk Upin mengechek kondisi gubuk. Baiklah.. gelar karpet kita disini... Lalu buka tas, dan pakai tissu basah, usapkan di wajah dan kedua tangan.. Dan makan cemilan ... 😊 Hehehehe, jelas Dora membuka singkong rasa BBQ. Hahaha, dasarrrr Doraaa.... Makanan mulu yang di utamakan" Seru Upin. Hingga akhirnya.. Gost... gostt...gosht... suara dari belakang dinding gubuk kamar belakang. Suara gesekan itu semakin menjadi. Gostt...gosttt...gosht.... Duk, duk, duk.. seperti orang menabrak dinding. Huaaaa.... itu suara apa Joss...??? " Teriak Dora ketakutan hingga memegang tangannya Joss. Aku gak tau Dor...!! Suaranya dari balik kamar itu. Upin, bagaimana ini??! Teriak Ipin. Coba tenang.. aku saja yang lihat kesana. Ketika lampu chas di arahkan ke kanan-kiri ruangan kamar, tidak ada seorang pun yang ada didalamnya. Tidak ada satu pun.. Astaga!! Tidak ada apa-apa.. Kejut Upin menyenteri ruangan tersebut. Gak ada apa-apa??!" Ja ...ja...ngan... se... Sambet Ipin. Hustttt... bukan apa-apa. Jangan berpikir aneh-anehlah. Tegas Upin kepada Ipin.

Postingan populer dari blog ini

Hidup seperti pohon besar dan berakar kuat!!

MANFAAT SUSU SAPI MURNI_ Asal Usul Demi Usul